عربي English עברית Deutsch Italiano 中文 Español Français Русский Indonesia Português Nederlands हिन्दी 日本の
Knowing Allah
  
  

Under category Abu Bakar as shiddiq ra.
Creation date 2007-11-20 04:46:37
Article translated to
العربية   
Hits 11743
kirim halaman ini ke teman anda
العربية   
kirim halaman ini ke teman anda Print Download article Word format Share Compaign Bookmark and Share

   


pelajaran-pelajaran
dari kehidupan abu bakar  as shiddiiq ra. 
(pelajaran terakhir)

pendahuluan
 tentu saja setiap pembaca masing-masing mempunyai komentar yang banyak, karena terkadang ia menyimpulkan beberapa pelajaran-pelajaran yang beaneka ragam, dan pelajaran mengenai abu bakar ra. sebagaimana yang telah kita terangkan sebelumnya adalah sebuah pelajaran yang tidak ada putusnya, akan tetapi di sini saya akan mengisyaratkan beberapa pelajaran dan komentar-komentar, kemudian saya akan mempersilahkan anda untuk menambahnya sesuai dengan tanggapan anda, saya memohon kepada allah swt. mudah-mudahan akan bermanfaat buat kami dan anda apa yang telah kita pelajari dari kehidupan orang yang mulia ini (abu bakar ra.), di antara pelajaran dari kejadian di kehidupannya ialah kejadian pengangkatan beliau sebagai khalifah dan kisah saqifah bani saa'adah.
 saya mempersiapkan pelajaran –pelajaran dan komentar-komentar (mengenai hal ini) sebanyak 10 macam, sebagai berikut:


pertama: kemenangan dengan mengikuti al qur'an dan sunnah.
 tidak ada keberhasilan dan kemenangan terhadap umat ini baik di dunia ataupun di akhirat kecuali dengan mengikuti al qur'an dan sunnah rasulullah saw..
allah swt. berfirman:
"dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan allah kepadamu. jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik". (qs. al maaidah: 49).
 hal ini adalah peringatan yang sangat jelas mengenai kealpaan dalam (memakai) bagian dari bagian-bagian syari'at islam, para sahabat berjalan dengan memakai metode ini (al qur'an dan sunnah), mereka tidak menyalahinya, oleh karena itu mereka maju, dan berhasil.
  mengikuti al qur'an bukan berarti tidak mengikuti sunnah, sebagaimana yang telah di jelaskan pada (pembahasan yang lalu), sesungguhnya para sahabat tidak membedakan antara hukum yang terdapat dalam al qur'an dan hukum yang terdapat di dalam sunnah rasulullah saw., selama hadits atau sunnah tersebut benar-benar datang dari rasulullah saw. maka pasti sunnah atau hadits tersebut tidak akan bertentangan atau berlawanan dengan al qur'an, dan sudah pasti hal tersebut adalah wahyu dari allah swt.

allah swt. berfirman:
"dan tiadalah yang diucapkannya itu (al-quran) menurut kemauan hawa nafsunya. ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)". (qs. an najm: 3-4).
 sunnah berfungsi sebagai penjelasan terperinci terhadap hal-hal yang bentuknya global dalam al qur'an,  sunnah berfungsi untuk membatasi apa yang bentuknya muthlak (umum) dalam al qur'an, sunnah berfungsi sebagai penjelas mengenai hukum-hukum yang terdapat dalam al qur'an yang tidak di ketahui oleh manusia, bahkan terkadang sunnah mendatangkan suatu hukum-hukum yang tidak terdapat dalam al qur'an, dan setiap orang-orang muslim di perintahkan untuk mengikuti hukum tersebut sebagaimana mereka mengikuti al qur'an secara sempurna.
 sebagai contoh kita telah melihat bagaimana usaha abu bakar ra. untuk mengikuti setiap perbuatan rasulullah saw., sebagai ikutan yang sangat teliti sekali pada setiap langkahnya, kita telah melihat bagaimana abu bakar ra. mengutus  usamah bin zaid ra. (untuk memimpin pasukan islam karena hal tersebut adalah kemauan rasulullah saw.)  sementara para sahabat yang lain masih ragu dengan hal tersebut, akan tetapi jika hal tersebut telah di perintahkan oleh rasulullah saw. maka pasti pelaksanaannya akan mendatangkan kebaikan.
 sebagai contoh kita telah melihat bahwa abu bakar ra. mengikuti perintahnya dalam perjanjian damai hudaibiyah, sekalipun beberapa sahabat berbeda pendapatnya dengan rasulullah saw. mengenai hal tersebut, akan tetapi kita telah menyaksikan hasil yang positif dari pelaksanaan hal tersebut, kita telah melihat di saqifah bagaimana para sahabat patuh terhadap hadits rasulullah saw. yang berbunyi: "para pemimpin akan (datang) dari suku quraisy" sementara hal ini bukan al qur'an, akan tetapi para sahabat tidak membedakan antara al qur'an dan sunnah, karena al qur'an dan sunnah keduanya adalah dua sumber yang saling melengkapi untuk penerapan suatu hukum, jika orang-orang muslim meninggalkan salah satu dari keduanya maka pasti mereka akan sesat.
 dalam kitab al muattha' oleh imam malik rahimahullah sesungguhnya rasulullah saw. bersabda: "saya tinggalkan buat kalian dua hal, kalian tidak akan tersesat selama kalian berpegang teguh kepada keduanya yaitu al qur'an dan sunnah".

kedua: komprehensif (keumuman) al qur'an.
 sesungguhnya agama islam bukanlah seperti anggapan sebagian orang yaitu hanya sebatas shalat, puasa, mempercayai adanya allah swt. dan hari akhirat saja, islam adalah agama yang sempurna ia memperhatikan seluruh bagian dari bagian-bagian kehidupan manusia dari yang paling kecil sampai yang sifatnya besar.
 keumuman yang sangat menakjubkan ini, tidak di tafsirkan kecuali karena agama ini datang dari sisi allah swt., agama ini berbeda secara sempurna dengan seluruh hukum-hukum yang di buat-buat oleh manusia di muka bumi.
" tiadalah kami alpakan sesuatupun dalam al-kitab, kemudian kepada tuhanlah mereka dihimpunkan". (qs. al an'aam: 38).
 imam muslim rahimahullah dan  selainnya meriwayatkan dari salman al farisi ra. ia berkata: ia ditanya: nabi kalian telah mengajari kalian segala sesuatu sampai hal membuang hajat".
 salah seorang dari kalangan orang-orang musyrik bertanya kepada salman al farisi ra. orang tersebut kagum karena rasulullah saw. telah mengajari orang-orang muslim segala sesuatu, rasulullah saw. mengajari mereka tentang akidah (keyakinan), ibadah, cara berinteraksi diantara mereka dan dengan orang lain, beliau saw. mengajari mereka cara berperang, mengajari mereka mengenai politik, mengajari mereka berdagang (berbisnis), mengajari mereka seluruh seni kehidupan, kemudian beliau saw. mengajari mereka mengenai kehidupan mereka dengan detail, beliau saw. mengajari mereka bagaimana seorang suami di rumahnya, bagaimana ia berinteraksi atau bergaul dengan isterinya, anak-anaknya, kedua orang tuanya, saudara-saudaranya dan pembantunya, bagaimana cara makan dan minum, bahkan rasulullah saw. mengajari mereka bagaimana terjadinya hadats, bagaimana cara mandi, bagaimana cara membersihkan badan, dan memperhatikan badan dan penampilan.
 sungguh suatu anggapan yang sangat keliru jika di katakan bahwa agama islam adalah hanya sebatas dalam ruang lingkup ibadah-ibadah saja. sama sekali agama islam bukan seperti itu, akan tetapi kita harus menjadikan segala sesuatu dalam kehidupan kita adalah untuk allah swt.
allah swt. berfirman:
 "ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak allah. maha suci allah, tuhan semesta alam". (qs. al a'raaf: 54).
 kita telah melihat bagaimana sahabat bersatu dalam kematangan yang sempurna, kesadaran yang telit, mereka mengatur urusan negara mereka, mereka memilih pemimpin mereka melalui pedoman al qur'an dan sunnah, mereka mentaatinya dan mendengarkannya dengan syarat mengikuti al qur'an dan sunnah, dan mereka juga mengatur urusan kehidupan mereka melalui pedoman al qur'an dan sunnah, kita telah menyaksikan bagaimana orang-orang mulia tersebut yang terkenal dengan panjangnya bacaannya ketika sedang melaksanakan shalat (shalat malam atau shalat tahajjud), rajin berpuasa sunnah, berzikir, dan membaca al qur'an, kita telah mendapati mereka telah mengatur negara mereka, kemudian setelah itu mereka mengatur hal yang lain dengan bijaksana.
 kita telah mengetahui bahwa abu bakar ra. adalah seorang yang sudah terbiasa berpuasa sunnah, juga sering menjenguk orang yang sakit, dan melayat jenazah, serta sering memberi makan kepada fakir miskin, dan kita telah menyaksikan beliau berdiri di atas mimbar setelah rasulullah saw. wafat, dan setelah orang-orang membai'at atau melantik beliau menjadi seorang khalifah, beliau menyampaikan pidato yang sangat menakjubkan, yang isinya menggambarkan dengan jelas garis-garis politiknya dan programnya dalam memerintah, kemudian setelah hal tersebut kita telah menyaksikan beliau ra . telah mempersiapkan pasukan yang handal yang akan beliau kirim untuk memerangi kaum yang murtad,  paris dan rum demi untuk memperluas daerah dan dakwah islam.
 abu bakar ra. sangat memperhatikan baitul mal, banyak sekali kebaikan yang dapat di nikmati oleh orang-orang muslim di zamannya karena beliau ra. telah melakukan peperangan yang sangat besar sejak terangkat menjadi seorang khalifah sampai beliau wafat, kemudian beliau meninggalkan perekonomian negerinya stabil bahkan melebihi negeri lain, kita telah menemukan bahwa  abu bakar ra. di dalam pemerintahannya sangat berprestasi dalam segala bidang, politik, ekonomi, peperangan, dakwah, pengiriman ekspedisi dll, sehingga kita menemukan orang tidak akan melupakan kepemimpinannya, abu bakar ra. adalah seorang pemimpin yang bijaksana dan ramah, beliau senantiasa menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, menyambung silaturrahim, dan beliau saw. sangat memperhatikan anak-anaknya dan isterinya atau keluarganya.
 luar biasa, beliau melakukan segala hal dengan baik.

 sekalipun kita melihat di sini bahwa abu bakar ra. adalah seorang yang agung, akan tetapi yang lebih agung dari beliau ialah agama ini (islam), yang telah melatih dan membuat seorang abu bakar sebagai shiddiiqan  (orang yang jujur), mukjizat islam yang paling besar ialah membina orang atau umat di zaman yang serba logic, demikianlah kabilah-kabilah pedalaman yang terpisah-pisah dan salin berperang, dalam beberapa kurung waktu bersatu menjadi sebuah negara yang mempunyai peradaban yang agung yang mengatur bumi dengan undang-undang langit, oleh karena itu keumuman islam dan kesempurnaannya, adalah merupakan pelajaran yang tidak akan terlupakan dari pelajaran-pelajaran sejarah islam.
allah swt. berfirman:
 "hari ini telah aku sempurnakan bagimu agamamu, dan telah aku cukupkan bagimu karunia-ku dan aku ridha islam sebagai agama bagimu". (qs. al maaidah: 3).

ketiga: musyawarah dalam kehidupan orang-orang muslim.
 musyawarah adalah hal yang sangat urgen sekali dalam kehidupan orang-orang muslim, ketika allah swt. memberikan ciri-ciri hamba-hambanya yang mukmin di dalam kitab-nya yaitu al qur'an, maka ciri utama mereka adalah:
"sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka". (qs. asy syuura: 38).
  kita telah melihat bagaimana orang-orang muslim berkumpul di saqifah bani sa'aadah untuk bermusyawarah, mereka saling beradu argument, dalil dengan dalil, kemudian pada akhirnya sepakat dalam satu pendapat, dan bersatu dalam mewujudkan kesepakatan tersebut, pendapat ini adalah kesepakatan bersama yang tidak ada perealisasian selain hal tersebut, dan akhlak mereka yang agung mereka tidak menyebarkan berita selain kesepakatan tersebut.
 seseorang tidak akan keluar dan mengatakan mereka telah menyepakati hal ini akan tetapi sebenarnya pendapat saya seperti ini, seseorang tidak akan keluar dan mengatakan pendapat saya sebenarnya benar akan tetapi mereka tidak menyetujuinya, sekali-kali hal ini tidak terjadi diantara para sahabat, orang-orang muslim setelah melakukan musyawarah dan tidak akan menceritakan aib yang terjadi di dalam barisan mereka, kita tidak pernah mendengar seorang sahabat yang keluar dari saqifah dan mengatakan pendapat yang berbeda dengan yang telah di sepakati oleh orang-orang muslim yang lain setelah musyawarah, inilah kebenaran, alangkah indahnya jika kita dapat mengambil faidah  pelajaran yang terjadi di saqifah.
 akan tetapi perlu di perhatikan bahwa hukum-hukum yang datang dari allah swt. atau dari rasulullah saw. tidak di musyawarahkan, dan sangat jauh sekali perbedaan antara musyawarah (dalam islam) dengan demokrasi, perbedaan keduanya adalah dari aspek referensi (tempat rujukan), demokrasi adalah sebuah tatanan atau system yang di bangun dengan mengambil pendapat mayoritas, ia adalah suatu tatanan atau system yang bagus, dan di kategorikan sebagai tatanan atau system pemerintahan yang paling bagus di dunia ini sekarang, namun di sana terdapat perbedaan yang sangat besar sekali diantara keduanya (musyawarah dan demokrasi), perbedaan keduanya adalah dari segi referensi, kita sebagai orang muslim dalam syari'at kita,  akan selalu kembali kepada al qur'an dan sunnah, akan tetapi demokrasi referensinya atau tempat rujukannya adalah keputusan rakyat saja.
  dalam syari'at kita (islam)  tidak memberikan toleransi kepada rakyat untuk menyapakati sesuatu yang menyalahi atau berlawanan dengan hukum allah swt. dan hukum rasul-nya, kita telah melihat di saqifah yaitu bahwasanya orang-orang anshar telah di kecualikan sebagai calon khalifah,sesuai dengan sabda rasulullah saw. (para pemimpin itu akan (datang) dari kaum  quraisy"  sementara mereka mempunyai dalil atau alasan-alasan yang bisa mereka jadikan sebagai bahan diskusi dan berdebat, bahkan untuk bertentangan selama  berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun (untuk membahas di kecualikannya mereka sebagai calon khalifah), akan tetapi jika yang mengatakannya adalah allah swt. dan rasul-nya, maka tidak ada jalan lain kecuali hanya taat dan tidak ada lagi peluang untuk memusyawarahkan pendapat tersebut.

keempat: mengikuti syari'at (islam) akan menjamin kebahagian dunia dan di akhirat.
 rakyat yang bagaimanakah yang bahagia? rakyat yang di dalamnya terdapat persaingan bahkan pergulatan kelompok-kelompok yang berbeda-beda untuk meraih kekuasaan ataukah rakyat ini (para sahabat rasulullah saw) yang telah kita saksikan di madinah al munawwarah, mereka keluar dengan ridha dan ikhlas serta bahagia tanpa ada paksaan apapun, sementara mereka sedang mengalami bencana yang sangat besar yaitu wafatnya rasulullah saw. dan  terputusnya wahyu?
 mengikuti syari'at akan mewariskan hati ketentraman berada di samping allah swt. dan pembelaan allah swt. terhadap orang-orang mukmin, tentu saja hal ini akan mewariskan kebahagiaan dalam hati, mengikuti syari'at akan menanamkan dalam hati kerelaan terhadap pembagian allah swt., dan apa yang allah swt. timpakan, maka pasti hal ini akan mewariskan kebahagiaan.
 dengan mengikuti syari'at (islam) akan mengokohkan rasa persaudaraan, kasih sayang dan keramahan di antara orang-orang muslim, sudah di pastikan bahwa masyarakat yang saling menyayangi karena allah swt. adalah suatu masyarakat yang bahagia, selain dari hal ini mengikuti syari'at akan menjadi sebab akan di turunkannya berkah di dalam harta, di bumi, pada pasukan, pada anak-anak, dan dalam segala aktivitas, berkah akan mengalir dengan deras kepada umat yang senantiasa berpegang teguh dengan kitab tuhan-nya (al qur'an) dan sunnah nabi-nya rasulullah saw.
allah swt. berfirman:
"jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya". (qs. al  a'raaf: 96).
 jika anda melihat terjadi kemorosotan dalam ekonomi, kelemahan pada pasukan, kerusakan pada anak-anak, kerusakan di bumi, penghinaan dari yang kecil dan yang besar dan kerusakan-kerusakan yang lain, maka ketahuilah sesungguhnya hal ini adalah hukuman.
allah swt. berfirman:
" tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya". (qs. al  a'raaf: 96).
" dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)". (qs. asy syuura: 30).
 cara untuk meraih keberhasilan, peningkatan, kekuatan, dan kemajuan di dunia adalah hal yang sangat jelas sekali dan terkenal, yaitu.
" maka aku katakan kepada mereka: 'mohonlah ampun kepada tuhanmu, -sesungguhnya dia adalah maha pengampun". (qs. nuh: 10).
 apakah yang akan terjadi jika kita kembali ke tuhan kita, dan memohon ampunan-nya terhadap dosa-dosa kita, serta berpegang teguh dengan syari'at kita, maka dengan apa allah swt. akan membalas kita?
apakah allah swt. hanya akan memasukkan kita surga saja?
sekali-kali tidak demikian, di sana terdapat sesuatu yang lebih cepat dari hal tersebut karena dapat di rasakan di dunia ini?.
allah swt. berfirman:
" maka aku katakan kepada mereka: 'mohonlah ampun kepada tuhanmu, -sesungguhnya dia adalah maha pengampun-, niscaya dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai". (qs. al  a'raa-f: 10-12).
 semua hal ini akan terjadi di dunia, kemudian yang lebih besar dan agung dari hal tersebut ialah kenikmatan di akhirat, alangkah maha dermawannya allah swt., dan alangkah maha bijaksana-nya dalam syari'at.

kelima: pilihan allah swt. terhadap generasi ini (sahabat rasulullah saw.).
 allah swt. memilih nabi-nya yaitu muhammad saw. untuk mengemban risalah, maka allah swt. juga telah memilih generasi ini (para sahabat) yang semasa dengan beliau saw. sebagai sahabat, berdasarkan dengan penyeleksian yang mulia ini, maka kita sudah bisa menilai (keagungan) generasi ini.
 bukan seperti yang telah di katakan oleh sebagian orang yang tidak berakhlak: "mereka adalah laki-laki, kami juga laki-laki".
 mereka adalah  generasi yang  allah swt. pilih untuk mengemban amanah,  untuk  menyampaikan rlsalah, mengajarkan umat, menyebarkan agama islam, sebagaimana allah swt. telah memilih jibril as. untuk membawa risalah dari allah swt. kepada muhammad saw. dan allah swt. memilih muhammad saw. untuk menyampaikan risalah kepada manusia sesuai dengan keinginan allah swt., maka allah swt. juga memilih para sahabat tersebut agar mereka memahami dan mendengarkan sehingga mereka bergerak dengan kalimat-kalimat tersebut dan seluruh perbuatan yang mereka ambil atau yang telah mereka pelajari dari rasulullah saw., oleh karena itu, generasi ini keluar sebagai generasi yang sangat agung, generasi ini di bentuk di hadapan allah swt., demi allah!  generasi  sahabat ini tidak sama dengan manusia-manusia yang lain.
 di riwayatkan oleh imam bukhari  dan muslim rahimahumallah dari imran bin hushain ra.ia mengatakan, rasulullah saw. bersabda: "sebaik-baik manusia adalah yang semasa denganku, kemudian generasi setelah mereka, kemudian generasi setelah mereka".
 di riwayatkan oleh imam bukhari, muslim dan ahmad rahimahumullah dari abu hurairah ra. ia mengatakan: rasullah saw. bersabda: "jangan kalian menghina (mencaci) para sahabatku, jangan kalian mencaci sahabatku, karena demi yang jiwaku berada di genggaman-nya, seandainya salah seorang berinfak emas sebesar gunung uhud hal itu tidak akan menyamai pahala salah seorangpun dari mereka bahkan tidak setengahnya".


allah swt. berfirman mengenai hak mereka:
"orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada allah dan allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. itulah kemenangan yang besar". (qs. at taubah: 100).

keenam: abu bakar ra. adalah manusia yang paling agung pada umat ini setelah rasulullah saw.
 bahkan abu bakar ra. adalah seorang yang paling agung di atas muka bumi ini setelah para nabi dan rasul, yang jelas kita belum menunaikan hak beliau secara sempurna, dan sangat jelas bahwa kebanyakan dari orang-orang muslim tidak mengetahui tentang kehidupan abu bakar ra., hal itu mungkin di sebabkan karena singkatnya masa pemerintahan beliau ra., namun hal tersebut bukanlah suatu alasan terhadap kelupaan kita mengenai sejarah kehidupan orang agung ini, kita telah menyajikan pada tulisan ini beberapa aspek tertentu mengenai kehidupan abu bakar ra., dan kita telah melihat di dalamnya hal-hal yang menakjubkan maka bagaimana setelah kita mengetahui langkahnya dalam memerangi orang-orang murtad, paris dan syam.
 sudah pasti dengan mempelajari sejarah abu bakar ra. dan orang-orang yang sama dengannya akan menjadi teladan yang baik buat kita, buat anak-anak kita setelah kita, khususnya di zaman ini kita tidak menemukan contoh atau teladan yang ideal buat anak-anak kita, sehingga mereka ikut-ikutan dengan gaya orang-orang barat, penyanyi-penyanyi (timur dan barat), sekuler, atau kepada orang yang hanya mementingkan materi.
 apa yang di ketahui oleh anak-anak kita mengenai abu bakar ra., umar ra., usman ra. ali bin abi thalib ra.,?
 apa yang mereka kenal dari hamzah ra., khalid bin al walid ra., al qa'qa' dan zubair ra.?
 apa yang mereka kenal dari musa bin an nashir, yusuf bin tasyfin, nuruddin mahmud, dan shalahuddin al ayyubi rahimahumullah?
 tidak akan cukup di sini untuk mengenal namanya dan menulis tentang sejarah kehidupannya, kita ingin mengetahui dan memahami secara detail mengenai metode-metode kehidupan mereka, bagaimana mereka bisa sampai ke derajat yang mulia di dunia ini.
 kita memohon kepada allah swt. semoga kita juga di golongkan sebagai penghuni surga, tidak di ragukan lagi bahwasanya mempelajari dan memahami sejarah orang-orang hebat dan mulia tersebut akan menghasilkan kebaikan  tertentu buat diri kita dan  masyarakat kita.

ketujuh: umat harus mempelajari sejarah mereka, agar bisa merubah keadaan yang ada.
 sesungguhnya mempelajari sejarah secara umum, dan sejarah islam secara khusus, adalah merupakan metode-metode yang harusi di ambil oleh orang-orang muslim, jika mereka ingin bangkit kembali, jika mereka ingin memperbaiki kerusakan yang terjadi pada keadaan-keadaan yang ada.
 sebagaimana yang telah kita jelaskan sebelumnya sesungguhnya allah swt. banyak memberikan kisah  dan sejarah di dalamnya al quran, dan sudah pasti hal tersebut adalah metode yang ideal untuk mendidik manusia.
 metode kita dalam  mendidik harus di warnai dengan aspek-aspek sejarah yang ada, 1/3 metode kita seharusnya adalah dengan sejarah, dan kita harus menyajikannya dengan cara yang baik dan indah sehingga dapat di terima oleh kalangan anak-anak dan orang-orang dewasa, di terima oleh laki-laki dan perempuan, dan di terima oleh orang-orang intelek dan orang-orang awam.
 kita juga harus mempelajari sejarah dengan metode mempunyai target, di bina dengan dasar ingin mendapatkan ibrah (pelajaran dari sejarah tersebut) dan untuk mendidik masyarakat ke arah yang lebih baik.
allah swt. berfirman:
"sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. al qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman". (qs. yusuf: 111).
 tidak cukup hanya sekedar menyampaikan sejarah begitu saja, akan tetapi harus di barengi dengan penelitian pada setiap point yang ada, harus di uraikan dengan sedetai-detailnya mengenai keadaan yang ada, harus di ungkapkan mengenai faktor sebab dan hasil, sejarah pada masa apapun harus di ikat atau di kaitkan dengan sejarah perjalanan hidup rasulullah saw., dan sejarah para sahabat ra., demikian juga sejarah harus di kaitkan dengan keadaan modern sekarang, dengan metode tersebut maka kita akan menemukan sejarah yang terasa hidup, sejarah akan menjadi dalil yang akan menuntun kedepan, sejarah akan memberikan perlindungan (dengan izin allah swt.) untuk tidak terjerumus ke dalam kehinaan, dan sejarah akan menjadi motivator untuk membangkitkan semangat setelah jatuh tersungkur atau setelah menghadapi bencana yang menimpa.
 inilah sejarah yang kita inginkan, kita tidak perlu mengkaji hal-hal yang tidak terlalu berarti dalam sejarah, kita tidak perlu  tahu bahwa apakah semut nabi sulaiman as. adalah jantan atau betina, berapa ukuran kapal nabi nuh as., atau yang pertama masuk ke dalam kapalnya adalah gajah atau di dahului oleh jerapah, akan tetapi yang kita inginkan ialah mempelajari sejarah yang di dasari oleh amal (aktivitas), dan mengeluarkan darinya ibrah (pelajaran atau faidah), dan dengan mempelajarinya kita akan mendapatkan petunjuk.

kedelapan: agama ini (islam) akan senantiasa mempunyai musuh sampai hari kiamat.
 adalah merupakan sunnah dari sunnah-sunnah allah swt. bahwa pertentangan antara yang hak dan yang batil akan senantiasa berlangsung, dan akan senantiasa pemalsuan, manipulasi, mengganti dan merubah adalah merupakan senjata ampuh bagi kebatilan, dan orang-orang muslim pada umumnya telah mengetahui hal tersebut, peperangan ini jelas dan tersiar, maka kita harus selalu bersiaga dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya, jika mereka merubah dan memalsukan fakta-fakta yang ada maka harus ada orang yang memperbaikinya kembali.
 pencemaran pengajaran islam sudah terjadi di hari pertama di utusnya rasulullah saw. yang mulia, orang-orang kafir berkata kepada rasul kita yang mulia dengan ungkapan-ungkapan yang mereka sendiri sebenarnya tidak mempercayainya:
mereka mengatakan: rasulullah saw. adalah seorang penyihir.
mereka mengatakan: rasulullah saw. adalah seorang dukun.
mereka mengatakan: rasulullah saw. adalah seorang penyair.
mereka mengatakan: rasulullah saw. adalah orang gila.
 akan tetapi pembetulan, perbaikan dan penjelasan seiring dengan pemalsuan tersebut, bahkan melebihi hal praktek-praktek pemalsuan tersebut, sehingga islam berdiri dengan tegap dan tetap kokoh.
 hari demi hari saling berganti, dan sejarahpun berjalan dan berputar, dan muncullah orang-orang yang sengaja memberikan aib terhadap kelurusan dan kesucian para sahabat dan kemurnian kaidah-kaidah agama (islam), muncul banyak kelompok-kelompok sesat yang menyebarkan hal-hal yang tidak di turunkan oleh allah swt., seiring dengan hal tersebut bermunculan juga ulama-ulama islam yang agung yang bertugas untuk membela agama islam dan membela orang-orangnya.
 kemudian muncul orang-orang yang sengaja membuat hadits-hadits palsu, membuat kebohongan terhadap rasulullah saw. dan sengaja berdusta atasnya, maka muncullah ulama al jarhu wa tta'adil (ulama yang bertugas mengungkap kepalsuan dan kebohongan tersebut), serta muncullah ilmu rijal (ilmu yang membahas tentang perawi hadits), sehingga mereka meneliti semua hadits yang ada dengan sebaik-baiknya, maka mereka menshahihkan hadits yang shahih, meng-hasankan hadits yang hasan, dan mendha'ifkan (melemahkan) hadits yang memang lemah, sehingga dengan hal tersebut orang-orang muslim mengetahui dengan jelas akan hal mereka, dan mereka terpetunjuk ke jalan yang lurus.
 kemudian orang-orang orientalis memerankan perannya, begitupun orang-orang sekuler, serta orang-orang yang bodoh yang berbicara tentang agama islam tanpa ilmu, tanpa petunjuk dan tanpa kitab yang bercahaya, mereka berbicara tentang sejarah islam,orang-orang islam (khususnya para sahabat), dan agama islam dengan bentuk yang jelek dan di buat-buat, oleh karena itu orang-orang muslim yang jujur harus bersikap seperti sikap orang-orang pendahulu mereka, yaitu membela sejarah islam, membela orang-orang islam, dan membela agama islam, yang di inginkan membela agama islam bukan hanya peran para ulama saja, bahkan juga peran para bapak, para guru, para dosen di universitas, para imam masjid, para da'i allah swt., dan orang-orang terpelajar secara umum.
rasulullah saw. bersabda:
"sampaikanlah dari saya, walaupun hanya satu ayat…".
 maka barangsiapa yang mempunyai ilmu maka nampakkanlah, dan barang siapa yang telah sampai kepadanya suatu ilmu, maka sampaikanlah kepada yang lain, dan allah berkuasa terhadap urusan-nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.

kesembilan: posisi seorang khalifah adalah posisi yang sangat agung.
 kita telah melihat perhatian sahabat radhiyallahu'anhum ajma'in mengenai permasalahan khilafah (kepemimpinan) dengan gambaran yang tidak pernah terbayangkan oleh akal, musibah kematian rasulullah saw. adalah musibah yang sangat besar yang pernah di alami oleh para sahabat, dan kepada umat islam, akan tetapi bersamaan dengan musibah ini yang sangat menyakitkan tidak membuat mereka untuk tidak memilih seorang khalifah, di hari kematian rasulullah saw. zaid bin sa'id ra. di tanya: kapan abu bakar ra. di bai'at?
beliau ra. menjawab: di hari wafatnya rasulullah saw., mereka tidak ingin melewati satu haripun tanpa bersatu (di bawah satu pemipin)".
 perpecahan adalah adalah faktor utama penyebab runtuhnya sebuah umat, musibah yang sangat besar, setelah orang-orang islam berpisah-pisah kepada lebih dari 60 bagian, sejak orang-orang barat dan yahudi menjatuhkan pemerintahan utsmaniyah, kemudian mereka menanamkan ke dalam benak kita masing-masing melalui pengajaran dan iklan bahwasanya persatuan yang ideal bagi manusia tidak akan terjadi kecuali dengan dasar sukuisme atau nasionalisme, orang arab, orang kurdi, orang bar-bar, pakistan, dan yang lain, kemudian orang-orang arab: mesir, suria, saudi arabia, yordania, dan palestina seperti itulah mereka menggambarkan persatuan dengan system rasa nasionalisme atau sukuisme.
  kemurnian atau keaslian yang di lupakan oleh orang-orang islam ialah bahwasanya persatuan dalam islam tidak akan tercapai kecuali dengan islam itu sendiri, dalam tulisan ini kita telah melihat bagaimana orang-orang muslim dapat bersatu dari kabilah-kabilah dan tempat yang berbeda-beda , mereka dapat bersatu dalam satu ikatan yaitu ikatan akidah dan islam, sementara mereka baru saja meninggalkan masa jahiliyah, mereka baru saja meninggalkan masa sukuisme, akan tetapi umat tidak akan bangkit, berhasil dengan baik kecuali dengan ikatan tersebut.
allah swt. berfirman:
"dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu". (qs. al anfaal: 46).
 sebuah hadits yang di riwayatkan oleh imam muslim, an nasaa'i dan ahmad dari abu hurairah ra. dan lafadz ini adalah lafadz dari periwayatan imam muslim: rasulullah saw. bersabda: "barangsiapa yang keluar dari ketaatan dan berpisah dari jamaah, maka dia akan meninggal seperti orang jahiliyah (meninggal dalam kesesatan)".
 imam an nawawi rahimahullah ketika menjelaskan hadits tersebut mengatakan: dia meninggal seperti orang jahiliyah, karena mereka berbuat anarchi (pengacau) tidak ada pemimpin buat mereka ( keluar dari pemimpin yang sah).
dan lanjutan hadits tersebut ialah:
"dan orang yang berperang di bawah bendera 'amiyyah (ketololan)".
 imam ahmad rahimahullah mengatakan ia berperang tanpa jelas tujuannya, ishak mengatakan: seperti kaum yang berperang karena rasa kesukuan (sukuisme).
"dan barangsiapa yang berperang di bawah bendera ketololan, ia berperang karena kelompok, atau mengajak kepada suatu kelompok, atau untuk menolong suatu kelompok".
 ya allah, seperti inikah gambaran secara jelas mengenai peperangan yang di lakukan karena rasa kesukuan, kelompok, keluarga, kabilah, dan bukan karena islam, apakah yang akan terjadi untuknya?
rasulullah saw. bersabda: "maka ia berperang seperti orang jahiliyah".
 semoga allah swt. menyelamatkan kita, dan kita memohon kepada allah swt. agar mengumpulkan orang-orang muslim di bawah satu bendera , yaitu bendera "tidak ada tuhan selain allah dan muhammad saw. adalah rasul-nya".

kesepuluh: peran pendidikan dalam membina umat dan masyarakat.
 saya tidak yakin bahwasanya seseorang akan menerima apa yang terjadi di saqifah kecuali karena para sahabat telah menerima pendidikan yang sangat tinggi maka mereka dapat menerima dengan ikhlas tanpa ada tekanan apapun terhadap keputusan yang di putuskan di saqifah.
 hal ini adalah usaha keras yang di lakukan oleh rasulullah saw. dalam mendidik generasi ini, baik itu pada periode di makkah atau di madinah, usaha keras tersebut tidak terbuang sia-sia setelah rasulullah saw. wafat, mereka semua bersatu dalam satu kesatuan di bawah bendera islam dan mereka semua tanpa terkecuali baik dari kaum anshar dan yang lain menerima abu bakar ra. sebagai khalifah pengganti rasulullah saw. dengan ikhlas, hal ini semua karena usaha keras rasulullah saw. yang sangat keras dalam mendidik mereka.
 jika kita ingin menjadi seperti mereka, maka di perlukan suatu pendidikan, maka di perlukan suatu pendidikan terhadap generasi  yang mengenal nilai dunia, dan mereka bersikap zuhud dengannya, mereka mengenal akhirat dan mengharapkannya, harus membina dan mendidik suatu generasi yang mengedapankan ridha allah swt. dari hawa nafsunya sendiri, harus di ddik sebuah generasi yang mencintai syari'at allah swt., sekalipun berlawanan dengan kemaslahatan dia dan pendapatnya, perlu di didik sebuah generasi yang rela dan ikhlas bersikap toleran terhadap saudaranya terhadap sesuatu yang telah di yakini bahwa hal tersebut adalah hak saudaranya, dia tidak bersikap toleransi kecuali karena allah swt., dan tidak mengharapkan di belakang semua hal tersebut kecuali ridha allah swt. dan surga-nya.
 jika generasi ini di bina dan didik seperti ini, maka hal kepemimpinan, kemajuan, peningkatan dalam segala bidang dan kemuliaan adalah hal yang sangat mudah insya allah swt., dan akan tercapai suatu generasi yang mulia yang di ridhai oleh allah swt.
 demikianlah kesepuluh pelajaran ini, saya memohon kepada allah swt. untuk memberikan manfaat kepada saya dan anda sekalian dengan pelajaran tersebut dan menjadikannya pada timbangan kebaikan kita kelak. amin ya rabbal 'alamin !

penutup
selamat tinggal wahai shiddiq (abu bakar as shiddiq ra.).
selamat tinggal wahai orang yang paling mulia setelah rasulullah saw.
selamat tinggal wahai khalifah.
berapa banyak kebahagiaan-kebahagiaan yang berlalu dengan sebentar, saya telah (merasakan) hidup bersama anda di makkah dan di madinah.
hampir saja saya memastikan bahwa saya melihat dan mengenal anda.
demi allah swt. wahai abu bakar ra. saya mencintai anda karena allah swt.
saya memohon kepada allah swt. agar mengumpulkan saya, mengumpulkan kami semua bersamamu di surga firdaus yang paling tinggi bersama dengan kekasihmu, dan kekasih kami semua yaitu muhammad saw.
dalam waktu dekat kita akan bersama dengan anda kembali,  dalam pembahasan mengenai memerangi orang-orang yang murtad. insya allah swt.
 saya akan tutup (pembahasan ini) dengan sebuah perkataan yang di ucapkan oleh ali bin abi thalib ra. di hari kematian abu bakar ra., hari di mana madinah di goncangkan dengan kematiannya, hari di mana ali bin thalib ra. menuju ke rumah abu bakar ra. dengan bergegas dan terburu-buru sambil menangis, dan orang-orang berada di sekelilingnya, beliau mengatakan:
"allah merahmatimu wahai abu bakar ra., anda adalah teman akrab rasulullah saw. kepercayaannya, tempat rahasianya, tempatnya bermusyawarah, anda adalah orang pertama (dari orang laki-laki  dewasa) yang masuk islam, anda adalah orang yang paling ikhlas keyakinannya, sangat kuat keyakinannya terhadap allah swt., paling takut kepada allah swt., yang paling berpegang teguh pada agama allah swt., yang paling menjaga dan memperhatikan rasulullah saw. yang paling simpati kepada islam, yang paling baik persahabatannya, yang paling banyak kemuliaannya, yang paling mulia kesegeraannya, yang paling tinggi derajatnya (setelah para nabi dan rasul)…yang paling menyamai rasulullah saw. dalam diam dan metode, yang paling mulia posisinya, yang sangat memuliakan rasulullah saw. allah swt. memberikan anda pahala yang terbaik terhadap rasulullah saw. dan islam, anda membenarkan dan mempercayai rasulullah saw. di waktu orang lain mendustakannya, dan anda di sisinya sangat taat dan patuh, allah swt. menamai anda dalam al qur'an dengan sebutan shiddiiqan (yang benar).
allah swt. berfirman:
"dan orang yang membawa kebenaran (muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa". (qs. az zumar: 33).

anda  untuk agama islam adalah mulia, kuat dan tempat berlindung, allah swt. mengelompokkan anda dengan nabimu (dan nabi kita)  muhammad saw., semoga kami juga dapat meraih pahala sepertimu dan kami tidak tersesat setelahmu.

daftar pustaka (rujukan):

• al qur'anul kariem dan tafsir:
 tafsir ibn katsir.
 tafsir al qurthuby.
 fi dzilaali al qur'an.

• hadits rasulullah saw. dan syarahnya:
 shahihul bukhari.
 shahiul muslim.
 sunan abi daud.
 sunan tirmidzi.
 sunan an nasaai.
 sunan ibn majah.
 musnad ahmad bin hanbal.
 musnad al baihaqy.
 muwattha' imam malik.
 fathul baari fi syarhi shahihul bukhari oleh ibn hajar al asqalaani.
 syarhu nawawi li shahihul muslim.
 'aunul ma'buud syarhu sunan abi daud oleh abi thayyib muhammad syamsuddin al adzim aabaadi.
 tuhfatul ahwazi  li syarhi sunan tirmidzi oleh abdurrahman al mubaarak fuuri.


• kitab-kitab sejarah:
 al bidaayatu wa nnihayah oleh ibn katsir.
 al kaamil fi ttaarikh oleh ibn al atsir.
 at taariikhul islaami oleh prof. mahmud syakir.
 taarikhul khulaafa oleh suyuti.
 minhaaju sunnah oleh ibn taimiyah.
 al 'awaashim minal qawaashim oleh ibn al arabi.
 abaathil yajibu an tamha mina ttaarikh oleh dr. ibrahim syu'uuth.
 abu bakar as shiddiq ra. syakhshiyatuhu wa 'ashruhu oleh dr. as shalaabi.
 'abqariyatu as shiddiq oleh al 'aqqaad.
 istikhlaaf abu bakar as shiddiq ra. oleh dr. jamal abdul hadi.
 al khulafaaurrasyidun oleh dr. abdul wahab najjar.
 al khulafaaurrasyiidun oleh syekh hasan ayyub.
 itmaamul wafaa' fi siiratul al khulaafa' oleh syekh muhammad al khudhari.

• kitab-kitab taraajim (membahas tentang pofil para sahabat dll) :
 shifatu as shafwah oleh ibn al jauzi.
 hayaatu shahaabah oleh al kandahlawi.

• kitab-kitab tentang sejarah rasulullah saw.:
 ar rakhiikul makhtuum oleh al mubaarak fuuri.
 as siiratu an nabawiyah oleh ibn hisyam.
 al asaasu fi ssunnah oleh sa'id hawwa.
 

• kitab-kitab fiqhi dan hukum:
 al ahkaamu sulthaaniyah oleh al mawardhi.
 nailul al authar oleh as syauqaani.

 

 




                      Previous article                       Next article




Bookmark and Share


أضف تعليق