Under category | Macam-macam Syirik | |||
Creation date | 2014-08-16 09:42:47 | |||
Hits | 1409 | |||
![]() |
![]() |
![]() |
Share Compaign |
![]() |
Macam-Macam Syirik
Segala puji hanya bagi Allah Shubhanahu wa ta’alla, kami memuji -Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada -Nya, kami berlindung kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla dari kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang -Dia beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang -Dia sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahwasanya tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Shubhanahu wa ta’alla semata, yang tidak ada sekutu bagi -Nya. Dan aku juga bersaksi bahwasannya Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul -Nya. Amma Ba'du Begitu beragam ungkapan yang dipakai oleh para ulama ketika menjabarkan ragam dan jenis kesyirikan, akan tetapi, semuanya tidak keluar dari ruang lingkup pengertian syirik dalam tinjauan syariat yang telah kita jelaskan diawal. Diantara ungkapan yang mereka pakai tatkala menjelaskan ragam dan jenis kesyirikan ialah:
Bila dicermati, pada hakekatnya ucapan para ulama diatas tidak saling bertentangan, bahkan yang ada justru memiliki keselarasan satu sama lain. Bagi yang membagi menjadi dua yaitu besar dan kecil, mereka melihat dari sisi hakekat syirik serta hukumnya, apakah pelakunya keluar dari agama atau tidak. Sedang yang menjadikan tiga jenis, yaitu : syirik besar, kecil dan samar.
Maka itupun tidak menyelisihi pendapat yang pertama tadi, sebab mereka hanya ingin mengingatkan urgensinya penjelasan syirik yang samar ini, karena pada dasarnya syirik jenis ini masih masuk dalam ruang lingkup dua jenis syirik diawal, dikarenakan syirik yang tersamar ini sebagiannya masuk dalam syirik besar yang mengeluarkan pelakunya dari agama, dan sebagiannya masuk dalam syirik kecil yang dosanya lebih besar dari pada dosa besar, akan tetapi, jenis syirik ini tidak sampai mengeluarkan pelakunya dari agama, hanya saja para ulama menjadikan secara terpisah untuk menerangkan pada manusia betapa tersamarnya jenis syirik ini hingga tidak sedikit yang terjerumus ke dalamnya, sebagaimana nanti akan datang penjelasannya lebih lengkap.
Adapun ulama yang membagi dengan meruntut pada pembagian tauhid, kemudian menjadikan adanya jenis syirik dalam rububiyah dan syirik dalam uluhiyah, maka antara keduanya tidak ada perbedaan yang signifikan melainkan hanya sekedar penjelasan secara global dan rinci saja. Dan ungkapan para ulama tersebut absah dan universal. Di samping itu ada juga pendapat lain dari sebagian ulama yang menerangkan pembagian syirik diluar konteks diatas, namun, sayangnya penjelasan pendapat ini tidak terlalu universal, hanya bersifat parsial, semisal diantaranya:
Yang nampak dari ucapan ulama tadi, maka sejatinya dia sedang membagi syirik sesuai dengan keterkaitannya dan sesusai dengan dorongan yang ada dalam diri manusia untuk melakukan perbuatan syirik. Dan bila diteliti maka semua jenis kesyirikan yang disebutkan diatas tadi maka masuk dibawah jenis syirik besar, sehingga pembagian tadi lebih tepatnya penjelasan dari parsial kesyirikan, barangkali hal tersebut terinspirasi dari firman Allah tabaraka wa ta'ala:
﴿ قُلِ ٱدۡعُواْ ٱلَّذِينَ زَعَمۡتُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ لَا يَمۡلِكُونَ مِثۡقَالَ ذَرَّة فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَلَا فِي ٱلۡأَرۡضِ وَمَا لَهُمۡ فِيهِمَا مِن شِرۡك وَمَا لَهُۥ مِنۡهُم مِّن ظَهِير ٢٢ وَلَا تَنفَعُ ٱلشَّفَٰعَةُ عِندَهُۥٓ إِلَّا لِمَنۡ أَذِنَ لَهُۥۚ حَتَّىٰٓ إِذَا فُزِّعَ عَن قُلُوبِهِمۡ قَالُواْ مَاذَا قَالَ رَبُّكُمۡۖ قَالُواْ ٱلۡحَقَّۖ وَهُوَ ٱلۡعَلِيُّ ٱلۡكَبِيرُ ٢٣ ﴾ [سبأ: 22-23]
"Katakanlah: "serulah mereka yang kamu anggap (sebagai Tuhan) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrahpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi -Nya. dan tiadalah berguna syafa'at di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan -Nya memperoleh syafa'at itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata "Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?" mereka menjawab: (perkataan) yang benar", dan Dia-lah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar". (QS Saba': 22-23).
Perhatikan, bahwa pembagian syirik seperti diatas sebetulnya hanya sekedar menjelaskan tentang potret perilaku perbuatan syirik yang terjadi di sebagian masyarakat muslim, disebabkan oleh kebodohan yang meliputi mereka, sedangkan disana tidak menutup kemungkinan masih ada jenis-jenis kesyirikan lain yang tidak dicantumkan disini, sehingga tidak bisa kita membatasi potret kesyirikan lalu kita buat skema pembagiannya seperti metode diatas.
[1] . Ibnu Qoyim, Madarijus Salikin 1/339. Ibnu Samhaan, ad-Durarus Saniyah 2/85.
[2] . Lihat ucapannya Syaikh Abdurahman bin Hasan Alu Syaikh dalam risalah Anwa'u Tauhid wa Anwa'u Syirki, gabungan al-Jami'ul Farid hal: 341.
[3] . Sulaiman bin Abdillah, Taisirul Azizil Hamid hal: 43.
[4] . Ibnu Taimiyah, Majmu Fatawa 1/91-94. Dar'u Ta'arudh al-'Aql wa Naql 7/390. al-Muqrizi, Tajridut tauhidil Mufid hal: 8.
[5] . Muhammad Mubarak al-Maili, asy-Syirku wa Madhahiruhu hal: 66.
[6] . Abul Baqa al-Kafawi, al-Kuliyaat hal: 216. Ahmad ar-Rumi, Majalisul Abraar hal: 150-152.
[7] . Ibnu Qoyim, Jawabul Kaafi hal: 309-310.