Under category | Rasulullah saw. Sebagai seorang suami | |||
Auther | Ahmad kasem El Hadad | |||
Creation date | 2007-11-02 14:02:59 | |||
Article translated to
|
العربية English Français Deutsch Español Italiano Русский עברית 中文 हिन्दी | |||
Hits | 77081 | |||
kirim halaman ini ke teman anda
|
العربية English Français Deutsch Español Italiano Русский עברית 中文 हिन्दी | |||
Share Compaign |
terpercaya dan keikhlasan rasulullah saw.
adapun sifat terpercaya rasulullah saw. kepada mereka (isteri-isterinya)….mungkin hal ini telah kita ketahui pada pelajaran yang telah lewat mengenai akhlak terpercaya, dan rasulullah saw. telah mengaplikasikan hal tersebut pada babnya, terutama kepada isterinya khadijah ra. sehingga sifat terpercaya beliau ini kepada isterinya khadijah membuat aisyah ra. cemburu dengannya, sementara ia tidak pernah mengenalnya.. sampai ia berkata:" aku tidak pernah cemburu terhadap wanita yang menjadi isteri rasulullah saw. seperti cemburu saya kepada khadijah, karena terlalu seringnya di sebut-sebut oleh rasullah saw. dan di puji. rasulullah saw. di wahyukan agar memberikan kabar kepada khadijah bahw telah di siapkan rumah di surga yang terbuat dari istana (perawi : aisyah ra., hadits sahih, al muhaddits: imam bukhary, sumber: al musnad shahih hal: 5229).
di antara sifat terpercaya dan keikhlasan beliau kepada para isterinya, bahwasanya ketika ayat tentang takhyiir turun kepadanya, yang berbunyi : " hai nabi katakanlah kepada isteri-isterimu : "jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut'ah, dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik". (qs: al ahzaab ayat : 28).
rasulullah saw. mendatangi isterinya ketika allah swt. memerintahkan beliau untuk memberikan pilihan kepada para isterinya. "lalu rasulullah saw. memulai dengan saya (aisyah) kemudian beliau bersabda: " saya mengingatkan kamu satu hal, jangan kamu terburu-buru sampai kamu meminta pendapat kedua orang tuamu". beliau mengetahui bahwasanya kedua orang tua saya tidak mengijinkan saya untuk berpisah dengannya, aisyah berkata: kemudian beliau bersabda: " sesungguhnya allah swt. berfirman: "wahai nabi (muhammad) katakanlah kepada para isterimu.." sehingga sempurna dua ayat, maka saya berkata kepada beliau: "apakah untuk hal ini saya meminta pendapat kedua orang tua saya? sesungguhnya saya menginginkan allah, rasul-nya dan hari akhirat". (perawi: aisyah, hadits sahih, al muhaddits: bukhary, sumber: al jaami' shahih hal: 4785).
beliau mengkhawatirkan aisyah ra. akan lebih memilih perhiasan kehidupan dunia, karena masih anak-anak, maka dia akan terjerumus dalam kerugian dunia akhirat, akan tetapi aisyah dapat memilih yang terbaik buat dirinya tanpa harus merepotkan kedua orang tuanya? aisyah berkata kepada rasulullah saw". apakah untuk hal ini saya meminta pendapat kedua orang tua saya? sesungguhnya saya menginginkan allah, rasul-nya dan hari akhirat".
kemudian rasulullah saw. memberitakan hal tersebut kepada para isterinya yang lain, beliau berkata kepada mereka" sesungguhnya aisyah ra. berkata begini dan begini , maka para isterinya yang lainpun berkata :" kami juga mengatakan seperti yang telah di ucapkan aisyah ra. ". sebenarnya aisyah berpesan kepada rasulullah saw.dia berkata:" ya rasulullah saw. jangan engkau sampaikan kepada isteri-isteri kamu yang lain bahwa saya lebih memilih kamu, kemudian rasulullah saw. menjawab: " sesungguhnya allah swt. mengutus saya sebagai penyampai dan bukan sebagai orang yang keras, kaku atau egois". (perawi: ayyub, hadits hasan, al muhaddits: syekh al bany, sumber: shahih tirmidzi, hal: 3318, muttafaq 'alaih).
akhirnya mereka semuapun memilih allah swt, rasul-nya dan hari akhirat, hal ini menandakan bahwasanya mereka (isteri-isteri rasulullah saw.) mempunyai akhlak seperti akhlak beliau, karena mereka memilih seperti pilihan rasulullah saw. yaitu hidup zuhud di dunia ini, dan mengharapkan akhirat, hal ini karena akhlak rasulullah saw. telah berbekas pada diri mereka yang menjadi tempat yang agung dan sempurna.