Under category | Kenapa kita mempelajari sejarah Rasulullah saw.? | |||
Auther | Yehya Ibrahim ElYehya | |||
Creation date | 2007-11-01 19:58:55 | |||
Article translated to
|
العربية English Français Deutsch Español Русский 日本の עברית | |||
Hits | 45938 | |||
kirim halaman ini ke teman anda
|
العربية English Français Deutsch Español Русский 日本の עברית | |||
Share Compaign |
muhammad adalah seorang manusia, agung dalam segala hal
oleh: dr. yahya ibrahim yahya
beliau agung dalam segala hal…agung dalam segala kesempatan dan tempat, agung dalam akhlaknya.
“rasulullah saw. tidak pemarah”.
“rasulullah saw. tidak pernah mengingkari janji”.
“rasulullah saw. tidak pernah mempersulit dirinya”.
“rasulullah saw. tidak pernah memukul perempuan”.
“rasulullah saw. tidak pernah berdusta”.
sebelum di utus menjadi nabi beliau sudah di kenal dengan kejujurannya, setelah beliau di utus aisyah menyebutnya sebagai orang yang terpercaya dia mengatakan: “akhlak beliau adalah al qur’an”. (hr. imam ahmad ,25302) sanadnya shahih dengan syarat bukhary dan muslim.
agung dalam hal berpolitik, suatu hari beliau bersabda setelah perang khandaq, “hari ini kita memerangi mereka dan mereka tidak akan memerangi kita” (hr. bukhary, 4109-4110).
agung sifat ruhaniyahnya, beliau melakukan shalat sampai memar, bengkak kedua kakinya, kemudian beliau bersabda: “apakah aku bukan hamba yang bersyukur??”. (hr. bukhary dan muslim).
agung ketika memaafkan musuh-musuhnya,” silahkan kalian pergi karena kalian bebas”, hadits ini di lemahkan oleh syekh al bany dalam kitabnya as silsilatu ddaifah (silsilah hadits lemah) (1163).
agung dalam menanamkan rasa optimis pada jiwa manusia,: “ demi allah, hal ini pasti akan tercapai seperti tercapainya siang dan malam, sehingga seorang wanita keluar dari rasa bingung seorang diri kerumahnya dan dia tidak merasa takut kecuali kepada allah swt”. (hr. ahmad (16957) sanad hadits ini shahih sesuai syarat muslim).
agung atas keberaniannya, ketika beliau bersabda: “saya adalah seorang nabi dan bukan suatu kebohongan, saya cucu abdul muttalib”, pada perang hunain”. (hr. bukhary dan muslim).
agung dengan kemampuan beliau mengumpulkan manusia berada di sekitarnya, …….beliau mengetahui kemampuan yang dimiliki seorang manusia, beliau menempatkan setiap dari mereka yang sesuai dengan posisinya masing-masing.
agung bersama para pemuda, beliau mengumpulkan para kaum muda sahabat-sahabat beliau dan mengadakan perlombaan memanah, beliau bersabda: “memanahlah wahai bani ismail karena nenek moyang kalian adalah ahli dalam memanah, sedangkan saya bersama si fulan dan fulan melawan fulan dan fulan….maka senantiasa kelompok rasulullah saw. menyerang (memanah) sementara kelompok yang lain tidak menyerang, kemudian rasulullah saw. bertanya kepada mereka “ kepada kalian tidak menyerang”? lalu mereka menjawab: “ bagaimana kami bisa menyerang sementara anda ya rasulullah bersama dengan mereka”, lalu rasulullah saw. bersabda: “ silahkan menyerang dan saya bersama dengan kalian semua”. (hr. bukhary dan muslim).
agung di mata isteri beliau, kesaksian khadijah sebagai isteri beliau : “ sekali-kali tidak demi allah, allah tidak akan menghinakan engkau sedikitpun”.