عربي English עברית Deutsch Italiano 中文 Español Français Русский Indonesia Português Nederlands हिन्दी 日本の
Knowing Allah
  
  

Under category Lorong Hati
Auther Syaikh Ibrahim bin Abdullah ad-Duwaisy
Creation date 2013-02-04 14:53:04
Hits 1346
kirim halaman ini ke teman anda Print Download article Word format Share Compaign Bookmark and Share

   

Saling tukar hadiah berdampak pada perkara yang menakjubkan, begitu prestisius sehingga mampu menghilangkan pendengaran, penglihatan dan mata hati.

 Sehingga kebiasaan orang yang sudah berlaku, dengan adanya saling tukar hadiah pada moment-moment tertentu atau acara yang lainnya adalah perkara yang terpuji, bahkan bisa jadi, ia adalah perkara yang dianjurkan, selagi hal itu tidak membebani dirinya diluar batas kemampuannya.

Ibrahim az-Zuhri mengatakan: 'Aku pernah mengurusi hadiah ayahku, maka beliau menyuruhku untuk menulis orang-orang yang akan menerimannya, mulai dari keluarganya dan orang terdekatnya. Sayapun menunaikan perintahnya. Setelah selesai beliau bertanya padaku; 'Apakah ada yang masih tersisa, yang terlupakan? Saya kira tidak ada, jawabku. Beliau menyergah: 'Ada, yaitu seseorang yang pernah bertemu denganku lalu mengucapkan salam yang indah padaku, sifatnya begini dan begitu. Tulis, baginya adalah sepuluh dinar'.

 Lihat bagaimana dampak dari menunaikan salam yang bagus, maka orang yang mendengarnya ingin membalasnya dengan memberi hadiah sebagai balasan yang setimpal padanya. 

 




                      Previous article                       Next article




Bookmark and Share


أضف تعليق